Diam tanpa kata

Terimakasih untuk rasa Yang pernah ada
Mengajariku bagaimana bertahan penuh asa
Diam tanpa kata
Bicara tanpa suara
Ia mengajarkan ku arti perjuangan
Berproses walau hasil tak seperti
Yang dipinta
Mundur sekejap demi seribu langkah
kedepan
Yaitu masa depan
Jari jemari ini selalu menengadah meminta mu dalam doa
Tapi itu tak seharusnya
Hingga waktu itu tiba
Aku siap sedia, karena Yang kuharap keridhaan Nya
Berjuta kata terangkai dalam prosa
Menjadi indah karena rangkaian Dan
susunannya
Bermakna bagi ia Yang menyukainya
Sampah serapah bagi Yang menghujatnya
Maka terimalah takdir Yang ada
Lapangkanlah dada
Karena kita tak bisa memilih untuk lahir seperti apa
Tapi bisa menghadapinya