Guruku panutanku

Disuatu kesempatan, perkumpulan para guru untuk membicarakan salah satu acara di sekolah tersebut, salah satu guru pria yang merupakan ketua acara menyampaikan evaluasi dan beberapa hal lainnya, ditengah-tengah  penyampaian evaluasi sang guru mengejutkan seluruh khalayak yang mayoritas adalah guru perempuan, sang guru pria tersebut mengatakan “sepintar-pintarnya wanita pasti bisa dibodohi”  sontak seluruh guru perempuan pun protes bukan main. Dari pernyataan ini jelas, bukan guru perempuan lah yang harus disalahkan karena tak mengakui fakta maupun realita. Karena penulis pun yang juga bagian darinya, bisa jadi tak menerima pernyataan tersebut. Jika diuraikan kata-kata tersebut kembali ke kaum Adam yang pada intinya menyiratkan bahwa :
F kaum Adam merupakan penipu ulung yang selalu membohongi kaum hawa, ya meskipun hal tersebut tidak bisa kita pukul rata.
F Ppernyataan yang menjatuhkan atau mematahkan semangat suatu kaum, dalam pihak ini kaum hawalah yang dijatuhkan bisa jadi akan terdoktrin bahwa mereka lemah, mereka tak berdaya, jika mindset sudah terdoktrin demikian, waduuuuuuuuh  bahayanya bukan main. Makanya, hati-hati sobat jangan sembarangan mendoktrin sesuatu. Karena pd intinya segala hal tergantung dari pemikiran kita.
Dalam kesempatan ini, bisa jadi semuanya saling berargumentasi, yuks kita dubbingin argumen mereka
“Pa”     : sang pria membela kaumnya, alah biasa perempuan selalu pakai perasaan dikatain gitu ajha malah membalikkan fakta yang ada, pakai nggak mau ngaku lagi.
“Pi”      : baper, itu mah bukan baper. Faktanya pria gak akan bisa hidup tanpa perempuan, wah jadinya malah adu mulut nie.
“Pa”     : itu dah beda lagi, kalau masalah itu, justru perempuan lah yang gak bisa hidup tanpa pria. Hawa itu diciptakan dari tulang rusuk sang Adam. Hayyo bingung kan jadi mana nih yang g bisa hidup sendiri, sang hawa pa sang Adam.
Pada intinya, bukan adam yang membutuhkan hawa ataupun sebaliknya, tapi mereka memang saling membutuhkan satu sama lain. Sudah menjadi fitrah manusia bahwa manusia itu tidak bisa hidup sendiri. Hanya saja, sifat individualisme yang tak dimanage  akan membuat manusia saling bercerai berai.

#kisah ini, berawal Dari pengalaman guru putra yang mengabdi di pondok Putri. Qadarullah ia ditakdirkan berjodoh dengan salah satu santriwari disana. Sejauh jarak memisahkan, jika memang miliknya ia akan dipertemukan.

Tak perlu mencela apalagi mencerca karena manusia tak akan pernah tahu kapan Allah akan membolak-balikkan hatinya…