Rintikan hujan kenangan
Senin sore
Aku duduk termenung memperhatikan sekitar…..
Ketika itu hujan mengguyur bumi Darussalam
Rintik-rintik membasahi dedaunan dan pelataran
Sorak suara berteriak
Senang gembira bermain dibawah rintikan hujan
Mereka yang selau ceria apapun keadaannya,
tak mengenal lelah apalagi menyerah
hanya berorientasi Lillah
termangu menunggu redanya hujan
di pelataran masjid yang tergenang air
sesekali berlarian,
menghindari guyuran
beberapa mengulurkan tangan
memberi tumpangan
walau hanya sebuah payung dan jas hujan
ada pula yang nekat menerjang
tak hiraukan basah kuyup
tak pedulikan jauhnya langkah
asalkan mereka bisa kembali ke bangunan di ujung jalan
menikmati kebersamaan bersama teman-teman seperantauan.
itulah sepenggal puisi yang menceritakan kejadian sore itu, kenangan yang mengajarkan arti perjuangan memuntut ilmu di bumi Darussalam. Kesederhanaan yang terpancarkan dari setiap penghuni. Fasilitas bukan jaminan kesuksesan kami, melainkan kesungguhan, serta akhlaq terpuji adalah jalan kami.